Monday, March 30, 2009

Perhentian 11



YESUS DIPAKU DI KAYU SALIB

Kami menyembah sujud kepada-Mu, Kristus, serta memuji Engkau. Sebab dengan salib suci-Mu, Engkau telah menebus dunia.
Saat itu....

Tibalah kini saat yang paling mengerikan. Paku-paku panjang ditancapkan secara bengis untuk menggantungkan tangan dan kaki Yesus pada salib. Kemudian salib ditegakkan, berdiri di puncak Golgota. Setiap gerakan yang dibuat karena letih dan panas memaksa Yesus merintih menahan perihnya luka yang tersobek. Seiring dengan tarikan nafas kelelahan, denyut nadi mengalirkan darah segar dan kental yang bercampur keringat dan debu. 

Saat ini...

Penyaliban adalah tanda penghinaan dan hukuman yang paling kejam. Tetapi Yesus mengubahnya menjadi lambang kemenangan! Maka dengan bangga kita mengenakan tanda salib dan memasangnya di dinding rumah. Tetapi tidak jarang salib di rumah kita kembali menjadi tempat penyiksaan. Sebab Yesus yang tersalib itu harus menyaksikan dosa-dosa kita, percekcokan dalam keluarga, kemalasan, kesombongan, kekerasan, dan penindasan. Kapankah kita sungguh dapat menghargai salib sebagai lambang kedamaian dan tanda kemenangan??

Doa:

Tuhan Yesus, kami malu sebab salib di dinding rumah kami sering hanya menjadi hiasan dan pajangan belaka. Kami mohon sadarkanlah agar kami memandang salib itu sebagai tanda kemenangan; tanda bahwa Engkau menyertai keluarga kami; tanda kelimpahan rahmat-Mu yang mengarahkan kami untuk menjadi keluarga kudus.

Kasihanilah Tuhan, kasihani kami.
Allah, ampunilah kami, orang berdosa.

Dari salib-Mu Kaulihat
Tak terbilang yang menghujat
Berapakah yang setia.