Monday, March 30, 2009

Perhentian 12


YESUS WAFAT DI SALIB

Kami menyembah sujud kepada-Mu, Kristus, serta memuji Engkau. 
Sebab dengan salib suci-Mu, Engkau telah menebus dunia. 

Saat itu....

Setelah tiga jam bergulat dengan maut di atas salib, Yesus berseru kepada Bapa: “Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku! Ampunilah mereka sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat!” Kepala-Nya terkulai, tanda penyerahan diri total kepada Bapa. Bagi pikiran manusiawi, peristiwa ini merupakan tragedi yang memilukan; akhir dari perjalanan yang sia-sia. Namun bagi insan-insan beriman dan berpengharapan, akan tiba saatnya di mana rahasia dibuka, di mana makna terdalam pengalaman derita diwahyukan. 

Saat ini....

“Kepasrahan”. Jangan lupakan hal ini. Setelah sekian tahun hidup perkawinan, kita akan memasuki tahap kekeringan hidup yang sesungguhnya merupakan cara Tuhan untuk membimbing kita ke tingkat mutu hidup yang lebih tinggi. Di sini terjadi perlucutan daya rasa inderawi. Kita sering merasa hidup kita tidak seindah yang dulu lagi. Tuhan mau kita masuk ke tahap di mana kita menghidupi cinta yang mengatasi segala perasaan dan kata-kata. Pasrahkan diri kepada bimbingan Tuhan. Akan tiba saatnya kita melihat makna dari aneka pengalaman derita. 

Doa:

Tuhan Yesus Kristus, bila kami sampai pada titik di mana rasanya tak mampu bangkit lagi dari kejatuhan, ingatkanlah kami akan kepasrahan total-Mu. Semoga kekuatan salib-Mu senantiasa menopang langkah kami untuk tetap berpegang pada tangan Bapa yang tak mungkin membiarkan kami berjalan di jalan sesat. Kiranya teladan-Mu menumbuhkan dalam hati kami iman seorang anak yang mempercayakan diri pada bimbingan Bapanya.

Kasihanilah Tuhan, kasihanilah kami.
Allah, ampunilah kami, orang berdosa.

Benih yang mati hasilkan
Buah yang berkelimpahan
Wafat-Mu sumber hidup