Thursday, December 29, 2011

Rambu Pernikahan 20: Cinta Saja Tak Cukup



“Mengapa Anda menikahinya?” Jawaban terpopuler dan termudah adalah: Cinta! Orang yang melihat perlunya  materi (dalam kadar tertinggi hingga moderat) akan menyeletuk: “Makan tuh cinta!”

Rambu ini tidak bermaksud membicarakan perlu-tidaknya materi. Namun sejalan dengan konteks itu, rambu ini mau mengatakan, hanya cinta semata, memang tidak cukup untuk membina suatu mahligai pernikahan. Rambu ini mau menonjolkan perlunya empati.

Kata orang, cinta adalah perasaan yang diperlukan untuk membuat manusia menjadi ‘gila’ atau kehilangan rasionalitas agar dapat mengambil keputusan menikahi idamannya sesegera mungkin. Tia lebih dibutuhkan sebagai pintu masuk pernikahan, namun bukan penggerak hubungan baik dalam perjalanan berikutnya. Orang sering berpikir, cintalah yang membuat sepasang insan mampu menjalin relasi yang baik. Bukan. Sebaliknyalah yang benar: cinta adalah akibat dari relasi yang baik, bukan penyebabnya.

Yang amat perlu ialah empati. Inilah hal yang memungkinkan relasi baik yang kemudian menumbuhkembangkan cinta yang dijanjikan di hari pernikahan Anda. Setelah gagasan empati muncul di kepala, sulit dibayangkan adanya kualitas lain yang lebih bermanfaat bagi pernikahan. Riset menunjukkan, 90% masalah dalam pernikahan akan lebih mudah teratasi jika pasutri mempunyai empati.

 Empati dalam pernikahan adalah keutamaan (virtue) untuk memandang hal, masalah, atau peristiwa dari perspektif pasangan atau menempatkan diri pada posisi pasangannya. Elemen konstitutif dari keutamaan ini adalah daya-pikir dan daya-rasa yang tertata secara seimbang. Kebanyakan orang dapat melakukan salah satunya dengan baik. Ada orang yang amat sensitif untuk merasakan (berbela-rasa) kepedihan pasangan. Ada yang cerdas memecahkan masalah pasangan dengan daya-pikirnya. Yang sulit adalah melakukan keduanya sekaligus secara seimbang.

Setelah sekian tahun menjalani hidup pernikahan, Anda pasti mempunyai sejumlah label untuk pasangan Anda. Jika Anda mulai berempati, Anda akan mempunyai sudut pandang baru. Anda akan memandangnya secara berbeda dari sebelumnya.

Cobalah untuk berempati, mujizat akan terjadi di luar dugaan Anda. Empati menumbuhkan pengertian yang lebih besar. Pengertian mengundang kesabaran. Kesabaran mengumpulkan kemurahan hati. Kemurahan hati mendatangkan sikap mengampuni.

No comments: