Thursday, December 29, 2011

Rambu Pernikahan 13

Sahabat di luar pernikahan lebih enak bicara?? Jangan terkecoh. Barangkali si sahabat dapat menjadi teman yang enak bicara dan sabar mendengarkan bagi Anda, tapi tidak bagi isteri/suami mereka. Seperti halnya isteri/suami kita juga sering kita anggap sulit diajak membina komunikasi yang sehat. Mengapa?

Tatkala pasangan kita mencoba membagikan keluh kesah, kesedihan, kegagalan, dan kekesalan dalam hidup kepada kita, apa yg terjadi? Mekanisme pembelaan ego kita langsung bekerja. Kita merasa bahwa kitalah sasaran tembak. Kita merasa, pasangan sedang membeberkan kelemahan dan ketidakmampuan kita dalam memenuhi kebutuhan lahir dan batinnya. Kondisi ini membuat kita tidak bisa mendengarkan lebih jauh. Rasionalisasi, argumentasi, dan sejuta alasan kita cari untuk memberikan penjelasan. Padahal pasangan kita hanya mau berbagi, hanya mau cerita, tanpa tendensi apa-apa.

Badai menerpa tatkala orang mulai mencari orang di luar bahtera untuk diajak bicara. Dan pasti, orang itu dapat menjadi pendengar yang setia. Karena keluh-kesah sama sekali tidak berkenaan dengan dirinya. Dia dapat memberikan berbagai petuah saleh yang meneduhkan jika diperlukan. Dia bisa melakukan segalanya termasuk memberikan bahu utk sandaran kepala.

Anda keliru jika menganggap orang ini lebih baik dan lebih enak diajak bicara dibandingkan pasangan resmi Anda. Kalo gak percaya, coba kawini saja dia. Keesokan harinya, Anda akan mendapati pribadi yg mungkin lebih buruk dari isteri/suami Anda sebelumnya.

Tugas pertama cinta adalah mendengarkan (Paul Tillich)