Sunday, March 22, 2009

Devosi Jalan Salib



Devosi Jalan Salib merupakan wujud penghormatan terhadap derita dan wafat Yesus Kristus. Devosi ini berasal dari kebiasaan umat Kristen awal yang berkumpul di Bukit Zaitun pada hari Kamis menjelang Paskah untuk mengenang sengsara dan wafat Yesus dengan cara menempuh perjalanan sengsara mulai dari Taman Getsemani sampai Golgota. 

Umumnya disepakati bahwa devosi ini dipopulerkan oleh para pengikut St. Fransiskus Assisi. Sejak abad ke-15, Jalan Salib dikenal secara umum dalam Gereja. Leonardo dari Porto Mauritio (seorang Fransiskan) secara rutin mengkhotbahkan kesalehan ini pada abad ke-18. Paus Clemens XII (1730-1740) memberikan aneka tuntunan dan menentukan ke-14 perhentian, sambil merenungkan peristiwa-peristiwa dalam Injil dan tradisi-tradisi awal. Devosi ini bisa dipraktekkan secara bersama atau pribadi.

Banyak orang merasa amat terbantu berkat devosi yang sudah lama dikenal umat ini. Permenungan akan sengsara dan korban Yesus membangkitkan kesadaran akan betapa besarnya cinta Tuhan kepada manusia. Melalui blog ini, saya mengajak Anda untuk merenungkan tiap perhentian perjalanan sengsara Yesus. Thema kali ini difokuskan pada hidup pasangan suami isteri. Permenungan di tiap perhentian akan diposting setiap hari mulai tanggal 28 Maret 2009; H-14 dari Jumat Agung. Moga-moga, upaya ini dapat membangkitkan bela-rasa terhadap sengsara, kurban, dan cinta Tuhan yang tak terkira.